” Hidup adalah perjuangan tanpa henti – henti, usah kau menangisi hari kemarin ” – dewa 19
Sering banget kita denger kata mutiara ini, hidup adalah perjuangan. Tapi kita sadar gak sih apa yang kita perjuangkan dalam hidup ini ? . Tanpa kita sadari kita terlalu banyak bekerja untuk hidup kita, ya kita memandang bekerja untuk mencari nafkah untuk diri kita dan orang – orang yang kita cintai adalah bagian dari apa yang kita perjuangkan dalam hidup. Kita berusaha untuk menjadi pribadi yang survive menjalani hidup. Pagi hari kita berangkat dengan penuh optimisme, petang hari kita pulang dengan segenap rasa lelah untuk apa yang kita perjuangkan.
Sesungguhnya hidup memang penuh perjuangan, ada saat nya perjuangan itu terasa sangat manis, tapi tidak jarang juga perjuangan itu terasa begitu getir untuk dijalani. Semangat yang kita pupuk dalam meraih apa yang kita perjuangkan menjadikan kita pribadi yang pandai bersikap, mampu melihat peluang, dan terkadang karena begitu semangatnya dalam memperjuangkan itu kita memerlukan perhentian sejenak dalam hidup.
Disaat lelah itulah sepatutnya kita merenung tentang perjuangan ini. Lelah memberikan kita pemahaman bahwa setiap dari kita memiliki keterbatasan di dalam bekerja. Lelah juga menjadi sarana untuk mematangkan kembali harapan dan pemikiran kita tentang apa yang kita perjuangkan. Tidak hanya itu, bagi saya lelah adalah moment yang tepat untuk mengenang kembali perjalanan hidup yang telah kita jalani sejauh ini.
Maka nikmatilah rasa lelahmu itu, renungkanlah apa yang telah engkau capai di hari ini, yakinkan dirimu bahwa engkau tetap berada jalur yang benar atas apa yang selalu engkau perjuangkan. Dan yang selalu harus engkau ingat … lelah ini hanya sementara, esok engkau akan kembali berlari untuk mengejar mimpi dan cita – cita yang engkau perjuangkan. lelah ini adalah lelah sementara, dan ketika engkau kembali berlari pastikan engkau berlari dengan kondisi yang baik, dengan menyimpan niatan yang baik dalam dirimu, optimisme yang tertanam dalam hatimu. Dan engkau pun akan berlari dengan penuh tanggung jawab. Engkau akan berlari tidak hanya kencang, tapi juga engkau akan memperhatikan apa yang ada di sekelilingmu.
Engkau akan kembali berlari mengikuti jalan yang memang sepatutnya engkau tempuh, ada sedemikian aturan di jalan yang harus engkau patuhi. Engkau tidak dapat serta merta menabrak apa yang ada di hadapan mu yang menghalangimu dalam berlari. Terkadang engkau harus berbelok mengambil jalan lain agar tidak menabrak benda lain. Teruslah berlari, karena dunia belum berhenti berputar.
Jika engkau terjatuh bangunlah sedini mungkin, karena sungguh orang yang hebat bukan orang yang tidak pernah terjatuh, melainkan orang yang cepat terbangun ketika dia terjatuh. Berapa pun seringnya engkau terjatuh, tidak ada jalan lain selain bangun dari keterpurukanmu, dan engkau kejar dari apa – apa yang engkau tertinggal dari orang lain.
Teruslah berlari hingga engkau dapatkan cita – cita yang engkau perjuangkan itu, atau setidaknya kalau engkau tidak dapat meraihnya tetap lah berlari – lari sampai Allah SWT memanggilmu dan mengatakan
” Engkau sudah terlalu lelah hamba – Ku, kembalilah ke pelukan – Ku “
- Sincerely,
Muhammad Ghufron