Tentang Usia

Adalah penting bagi kita untuk memahami batas – batas usia sebagai tolak ukur atau barometer apakah kita “berada di jalan yang benar ?”

0 – 10 Tahun

Batas usia ini disebut anak – anak, merangkumi perjalanan kita dari bayi sampai menginjak usia balita. Dilanjutkan dengan perjalanan kita mengenal alam & lingkungan sekitar, dan pada umumnya bersekolah di tingkat dasar.

Tidak ada masalah yang serius pada rentang usia ini. Tugas mereka hanya bermain, dan mengikuti serangkaian aturan yang dibuat oleh orang tuanya.

10 – 20 Tahun

Batas usia ini sering dikenali dengan istilah masa remaja. Perubahan emosional dari kanak – kanak menjadi dewasa. Para penyair banyak membuat lagu – lagu yang berkisar pada kehidupan pribadi anak – anak dalam rentang usia ini.

Umumnya mereka mulai merasa dewasa, mengenal rasa suka dengan lawan jenis di rentang usia ini. Di rentang usia ini juga sering kali orang tua diminta untuk lebih berhati – hati melakukan pengawasan terhadap anaknya. Terlalu nakal di rentang usia ini dapat berpengaruh pada dewasanya kelak.

20 – 30 Tahun

Ini adalah fase dewasa awal. Umumnya di rentang usia ini seseorang telah menyelesaikan sekolahnya, dan memasuki jenjang karir. Di usia ini juga umumnya orang melepas masa lajangnya untuk membina mahligai rumah tangga.

Saya memandang rentang usia ini sebagai waktu terbaik untuk menggapai cita – cita yang sejak kecil di idam – idamkan. Tidak sedikit orang yang karena keasyikannya mengejar karir dan cita – cita, ia kemudian menunda pernikahannya.

Umumnya pemikiran – pemikiran dewasa mulai digagas di dalam diri seseorang pada rentang usia ini.

30 – 40 Tahun

Saya lebih senang menyebut fase ini adalah fase dewasa pertengahan. Fase dimana kita sudah cukup banyak mengambil pelajaran dari fase sebelumnya, dan bersiap diri mematangkan psikologi dan spiritualitas untuk menyongsong fase berikutnya.

Di fase ini umumnya seseorang mulai membesarkan anaknya. Di fase ini juga umumnya dinamika atau pergolakan di dalam karir dan rumah tangga akan terjadi. Beberapa orang ada juga yang menyebut ‘Life Quarter Crisis’ cenderung terjadi di dalam fase ini. Kecendrungan merasa tidak puas dengan segala pencapaian kita, dan membanding – bandingkan dengan pencapaian orang lain dengan usia dibawah usia kita.

Hendaklah di rentang usia ini, kita sudah harus meninggalkan kebiasaan – kebiasaan buruh kita di masa remaja. Kita juga harus mulai mengalokasikan waktu khusus untuk melakukan banyak perenungan. Perenungan ini sangat diperlukan untuk peningkatan spiritualitas kita.

40 Tahun Keatas

Saya batasi tulisan ini hanya sampai rentang usia 40 tahun keatas. Karena pada fase inilah seseorang benar – benar disebut dewasa. Pada usia ini kita sudah harus memiliki pengalaman yang cukup di masa lalu, untuk dijadikan bekal di hari berikutnya.

Di usia 40 ini juga keadaan emosional sudah harus stabil, dan spiritualitas harus sudah matang. Umumnya kalau di usia 40 tahun masih sulit meninggalkan kebiasaan buruk, akan lebih sulit lagi meninggalkannya.

Ada orang yang menulis buku ‘Life begin at 40′ untuk menggambarkan keadaan psikologis dan spiritualitas seseorang di usia ini.

Pesan moril yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini ada 2 hal :

1. Gunakan rentang usia sebagai barometer pengukuran kedewasaaan. Kalau usia 30 tahunan tapi kelakukan, kebiasaan dan pikiran kita masih seperti anak remaja, itu artinya mesti ada sesuatu yang di evaluasi dari diri kita.

2. Bersiaplah menyongsong usia 40 tahun (terutama bagi yang saat ini berusia 30 tahunan). Siapkan mentalitas, psikologi dan spiritualitas. Tinggalkan kebiasaan – kebiasaan buruk di masa remaja, ganti dengan kebiasaan baik. Gunakan waktu dengan optimal & bekerjalan dengan produktif. Senantiasa dekatkan diri dengan Allah & mintalah pertolongan dari-Nya.

Tabik,

Kuala Lumpur