Hallo teman – teman, seperti yang telah dijanjikan sebelumnya bahwa saya akan menulis bagian kedua dari edisi jalan – jalan ke Pulau Belitung. Berikut ini adalah beberapa spot menarik lainnya yang ada di Belitung.
Jam Gede (Toko Buku Salemba)
Konon Jam Gede ini adalah salah satu bangunan bersejarah yang ada di pusat kota TanjungPandan Kabupaten Belitung. Bangunan ini dibangun di zaman penjajahan Belanda, letak nya berada di seberang alun – alun kota atau tugu Satam Square. Berikut ini adalah penampakan gedung Jam Gede yang saat ini telah beralih fungsi menjadi Toko Buku Salemba.

Jam Gede (Toko Buku Salemba Belitung)
Dari bentuk arsitek bangunannya sudah bisa kita liat bahwa bangunan ini bernuansa Eropa. Konon dulunya Jam Gede ini adalah pusat administratif pemerintah kolonial Belanda di Belitung. Pengen banget sih masuk ke dalam gedung ini sambil liat – liat buku, sayangnya waktu itu masih kepagian, jadi belum buka.

Tugu Museum TanjungPandan
Di depan gedung Jam Gede atau lebih tepatnya di halaman terasnya terdapat sebuah tugu yang di dalamnya tertulis nama Ir. M.E.A Apitule. Ternyata tugu itu dibuat berkenaan dengan pendirian museum TanjungPandan. Bagi yang mau tau lebih dalam tentang sejarah pembangunan museum TanjungPandan bisa refer ke link berikut ini :
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Tanjungpandan
Sejarah Panjang Belitung
Di seberang gedung Jam Gede ada deretan ruko dan tempat ngopi yang disana keliatannya familiar banget. Nah di perempatan ruko itu, ada tempat seperti halte bus (meskipun saya belum liat ada angkot disana) yang terpampang beberapa penjelasan sejarah panjang Kabupaten Belitung.
Sejujurnya kurang begitu terawat sih, karena informasi tentang sejarah panjang Kabupaten Belitung ini dicetak dengan menggunakan spanduk printing tanpa frame. Jadi debu – debu jalanan membuat spanduk itu agak dekil dan bagian bawahnya juga udah mulai sobek.
Tapi okelah, informasi di dalamnya masih bisa dibaca dengan baik kok.

Sejarah Panjang Kabupaten Belitung
Spanduk ini memuat informasi sejarah panjang Kabupaten Belitung dari masa kerajaan, penjajahan, masa kemerdekaan hingga masa dimana kabupaten Belitung berpisah dengan Sumatera Selatan untuk membentuk provinsi sendiri menjadi Bangka Belitung.
Yang menurut saya menarik adalah ternyata dimasa kerajaan dulu, Belitung ini masuk ke dalam wilayah kekuasaan Mataram Islam. Ternyata dimasa Sultan Agung, Mataram Islam memiliki wilayah kekuasaan yang luas hingga Palembang dan Sukadana Kalimantan Barat.
Masih di tempat yang sama, terdapat juga beberapa koleksi foto Belitung tempo dulu. Yang disebut di dalam bahasa melayu sebagai Foto Lamak Belitongku.

Foto Lamak Belitongku
Oh iya, ternyata bahasa melayu Belitung itu cukup unik ternyata. Dari apa yang saya amati, secara pelafalan itu dekat dengan bahasa melayu Malaysia. Bahkan menurut saya aksen “non-routic” nya terasa dimana mengucapkan huruf R tidak begitu tebal. Namun yang menarik adalah beberapa kosakata masyarakat Belitung banyak diambil dari bahasa Jawa juga seperti “Selametan” kalau di Malaysia disebut “Kenduri”.
Pantai Laskar Pelangi
Bagaimanapun juga kita harus mengakui bahwa kesuksesan film Laskar Pelangi adalah salah satu yang meningkatkan pamor keindahan alam Belitung menjadi lebih terkenal. Oleh karena itu, kayaknya kurang lengkap kalo ke Belitung tapi gak jalan – jalan ke pantai Laskar Pelangi.

Pantai Laskar Pelangi
Pantai Laskar Pelangi itu agak jauh dari kota TanjungPandan, kira – kira 30 menitan kalau naik mobil. Tapi teman – teman harus aware juga ya, bahwa disana gak ada angkot. Jadi better kalau mau jalan – jalan keliling Belitung ya sewa mobil aja.
Suasana di pantai Laskar Pelangi relatif tenang dan bersih. Bebatuan besar yang ada disana juga menambah eksotis pantai tersebut. Dan jajanan UMKM disana insya Allah murah meriah barokah teman – teman. Saya makan pempek sama es kelapa berdua cuma 35 ribu rupiah.
Oke deh segitu dulu teman – teman tulisan saya tentang jalan – jalan ke Pulau Belitung. Insya Allah masih banyak lagi tempat menarik yang bisa disinggahi disana. Salah satu yang belum saya datangi adalah Museum Badau. Museum Badau menyimpan peninggalan – peninggalan dari masa kerajaan Badau di Belitung.