Resensi Buku – Dinasti Manchu Masa Keemasan (1735 – 1850)

Hai teman teman, udah lumayan lama saya gak nulis resensi buku di blog. Mungkin karena agak sibuk atau memang karena minat bacanya lagi agak menurun nih :). Kali ini saya mau nulis resensi buku yang baru aja selesai saya baca beberapa minggu lalu.

Buku ini berjudul “Dinasti Manchu – Masa Keemasan (1735 – 1850)” karangan Michael Wicaksono diterbitkan oleh penerbit “Elex Media Komputindo” pada tahun 2014. Bagi teman teman yang berminat ngeliat – ngeliat bukunya bisa refer ke link ini :

Buku Dinasti Manchu – Masa Keemasan (1735 – 1850)

Pembahasan

Buku ini adalah seri kedua pembahasan tentang kekaisaran Dinasti Manchu setelah sebelumnya ada buku berjudul “Dinasti Manchu – Awal Kebangkitan (1616 – 1735) yang ditulis oleh penulis yang sama Michael Wicaksono. Dan jujurnya, ini adalah buku bertema China yang pertama saya baca. Sebelum – sebelumnya saya sempat tertarik pada beberapa bacaan berkenaan dengan penyebaran Islam di China, tapi belum pernah tuntas baca bukunya.

Buku ini gak terlalu tebal cuma sekitar 270 an halaman dan membahas tentang sejarah kekaisaran Dinasti Manchu dalam masa 3 pemimpin saja, yakni masa kaisar Qianlong, Jiaqing dan Daoguang. Pembahasan dan alur cerita di buku ini pun enak, sehingga gak terasa lembar demi lembar sampai akhirnya saya selesai baca buku ini dalam tempo 3 minggu (itu pun bacanya cuma weekend aja, kalo full day mungkin seminggu juga kelar).

Buku ini juga cukup dalam mengulas peristiwa – peristiwa sejarah secara kronologis pada tiap – tiap zaman kaisar yang berkuasa pada masa itu. Dari pembahasan buku ini salah satunya saya dapat pengetahuan baru tentang daerah Xinjiang yang dihuni oleh suku Uyghur, yang ternyata sejak zaman dinasti Manchu memang sudah menganut agama Islam. Dan di zaman kekaisaran Qianlong juga tercatat pernah terjadi pemberontakan.

Dari buku ini juga saya mendapatkan pengetahuan baru bahwa kekaisaran Dinasti Manchu (pada zaman kaisar Qianlong) pernah melakukan upaya perluasan wilayah sampai daerah Myanmar namun gagal. Penyerbuan ke daerah Myanmar ini bahkan sampai 3 kali dilakukan, dan tidak pernah benar – benar berhasil.

Hal penting lain di dalam buku ini adalah saya mendapatkan pengetahuan baru tentang suasana politik yang terjadi di dalam istana kekaisaran Dinasti Manchu. Dari mulai kaisar yang hobi memelihara selir, pejabat – pejabat istana yang menjilat kekuasaan (meskipun ada juga pejabat yang bekerja dengan penuh dedikasi seperti Lin Zexu yang diakhir hayatnya mendapatkan tempat di hati masyarakat China pada saat itu).

Kedatangan Bangsa Barat & Perang Candu

Oh iya, di zaman kekaisaran Dinasti Manchu ini juga terjadi kedatangan bangsa – bangsa barat seperti Portugal & Inggris. Di dalam buku ini dijelaskan bagaimana para kaisar Dinasti Manchu menghadapi kedatangan bangsa bangsa asing. Hingga pembahasan tentang perang candu yang seru.

Perang Candu yang pada akhirnya melahirkan kekalahan di pihak China di bahas mendalam di dalam buku ini. Termasuk butir – butir perjanjian Nanjing yang menjadikan Hong Kong wilayah dibawah kekuasaan Inggris untuk selamanya (meskipun pada tahun 1997 diserahkan kembali pada pemerintah RRC).

Buku ini seru banget, dan menurut saya perlu dilanjutin bacaan nya karena setelah buku ini ada sequence berikutnya yakni perubahan bentuk pemerintahan dari kekaisaran dinasti menjadi Republik Rakyat China yang berdiri hingga saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>