Kekayaan bukanlah kemuliaan, kemiskinan bukanlah kehinaan
Namun itu semua hanyalah satu ujian
Siapa yang mampu bersyukur dan bersabar
Penggalan lirik lagu ini ditulis oleh Derry Sulaiman, seorang mantan gitaris band metal underground yang sekarang mengabdikan hidupnya di jalan dakwah. Lirik dalam lagunya gak banyak tapi gak tau kenapa sepertinya memang lirik lagu ini mewakili kebenaran atas setiap hati manusia. Coba deh teman – teman renungkan dengan keseharian kita yang hidup di perkotaan, setiap harinya kita bejibaku dengan lalu lintas jakarta mungkin sebagian dari kita ada yang berangkat gelap (sangat pagi) dan pulang gelap (sangat malam). Apa sih yang kita cari ? Bekerja … yup bekerja dan mencari nafkah adalah kewajiban, terlebih bagi orang yang sudah dewasa sebenarnya tidak lagi wajib di nafkahi oleh orang tua. Sebagaimana dulu guru saya pernah menerangkan bab Nafaqah di dalam kitab matan at-taqrib (semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan keberkahan kepada guru kami Habib Abdullah bin Ali Alatas). Beliau mengingatkan bahwa orang yang sudah dewasa tidak lagi wajib diberi nafkah oleh orang tua. Oleh karena itu bekerja untuk mencari nafkah itu wajib hukumnya.
Tapi tidak sedikit juga orang yang setiap harinya bekerja dengan ekspektasi lain selain mencari nafkah, yup sebagian dari kita pasti ada yang bercita – cita menjadi orang kaya. Manusiawi kah ? sangat manusiawi … wajarkah … ? sangat wajar .. namun pernahkah kita sadar kalau ternyata kekayaan juga merupakan satu ujian ? … nah itu yang orang sering kali lupa. Sebagian besar orang beranggapan kemiskinan itu ujian, tetapi kekayaan itu adalah reward atas kerja keras kita di dunia. Memang benar saya setuju dengan ungkapan “what you did is what you get” yang dulu sering disampaikan dosen saya untuk memotivasi mahasiswanya. Kita akan menikmati sesuatu dari apa yang kita usahakan, dengan kata lain jangan berharap sesuatu dari yang tidak kita usahakan. Misalnya kita gak kerja dan gak usaha, tiap bulan nunggu gajian …
Tetapi maksudnya disini ketika kita sudah bekerja keras dan mendapatkan hasil dari kerja keras kita tersebut. kita jangan lupa bahwa semua itu titipan yang harus kita gunakan sebaik – baiknya. Ibaratnya gini, misalnya kita diberi rezeki oleh Allah berupa gaji 1Juta Rupiah setiap bulan. 1Juta setiap bulan itu adalah amanah, kalau kita dapat menjalankan amanah atas uang itu dengan baik (misalnya gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup bukan memenuhi gaya hidup, tunaikan hak – hak harta tersebut seperti infaq dan shadaqah) … saya yakin insya Allah di kemudian hari Allah akan semakin memberikan trust kepada kita untuk mengelola amanah dalam jumlah yang lebih besar … karena hakikatnya Allah sangat sayang kepada kita, dan Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita, bukan memberikan apa yang kita mau.
Oleh karena itu teman teman, dengan wasilah lirik lagu diatas, sekaligus juga saya mengingatkan untu diri saya sendiri dan umumnya pembaca blog hidupbersahaja ini, yakinkan dalam hati bahwa apa yang kita punya sekarang itu semuanya adalah titipan. Yang namanya titipan itu ya mesti dijaga dengan baik, jangan punya rasa memiliki karena suatu saat juga akan pasti diambil. Simple nya dengan keseharian kita yang tinggal di perkotaan mencari nafkah apalagi yang belum married, hindari gaya hidup konsumtif .. beli lah sesuatu sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan / gaya hidup…. karena yakin deh gak ada yang pasti di dunia ini guys … semuanya akan berputar (akan ada masa tua setelah masa muda) dan suatu saat akan ada suatu masa dimana semuanya akan berakhir … pertanyaan nya ketika semuanya harus berputar apa yang akan kita ceritakan kepada anak cucu kita nanti ? gaya hidup kita .. ? .. dan ketika semuanya harus berakhir .. apa yang kita hendak katakan kepada sang Maha Pencipta .. ?