Jangan Pernah Tinggal Shalat yah .. Adek …

Insya Allah besok pagi saya akan berangkat ke Kuala Lumpur selama lebih kurang satu bulan untuk urusan pekerjaan. Sebelumnya saya sudah pernah mengunjungi Kuala Lumpur tetapi hanya dalam waktu yang singkat hanya 2 hari saja. Tentu persiapan untuk perjalanan kali ini lebih banyak daripada perjalanan sebelum – sebelumnya. Oleh karena itu, weekend ini saya persiapkan segala sesuatunya mulai dari perlengkapan teknis yang menyangkut pekerjaan sampai dengan barang – barang keperluan sehari – hari nanti disana.

Saya telah memberi kabar bahwa saya akan pergi ke Malaysia kepada orang tua saya dari hari selasa lalu, dan hari sabtu lalu ketika saya menyiapkan perlengkapan untuk pergi kesana. Umi saya menanyakan beberapa hal kepada saya.

Umi : Adek nanti disana tinggal dimana ?

Saya : tinggal di apartemen mi …

Umi : Sama siapa ? sendiri ?

Saya : Enggak, berdua sama temen dede orang Indonesia juga yang sekarang kerja disana

Umi : oohh… ya udah hati – hati ya … Jangan Tinggal Shalat ya Adek … (sambil sesegukan)

Saya : Iya tenang aja mi, insya Allah enggak tinggal shalat

Para pembaca, sebetulnya dialog atau percakapan sederhana ini mugkin sangat sering kita dengar. Ketika seorang anak yang tidak biasa bepergian jauh, tiba – tiba ingin pergi jauh tentu ada kekhawatiran dari Orang Tua. Dan kekhawatiran ini sangat wajar karena orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anak – anaknya. Sebagian dari orang tua kita ada khawatir kalau anaknya gak bisa makan di negeri orang. Ada yang khawatir gak bisa survive di negeri orang. Ada juga yang khawatir anak tersebut tidak menjalankan perintah agama setelah berada di negeri orang.

Alasan yang terakhir inilah yang membuat saya bangga telah memiliki orang tua seperti ini. Umi saya tidak mengkhawatirkan bagaimana anaknya nanti bisa makan atau enggak di negeri orang. Tetapi yang beliau khawatirkan adalah apakah di negeri orang nanti saya akan tetap menjalankan perintah Agama sebagaimana disini ketika saya masih dekat dengan orang tua. Inilah sesungguhnya yang selalu menjadi penyemangat saya di dalam hidup ini. Rezeki begitu menghampar luas, semua tanah adalah milik – Nya, dimana pun kita mencari nafkah disitulah kita mesti tetap bersujud.

Leave a Reply