Well ini adalah buku ketiga yang saya tulis review nya di blog saya ini, entah kenapa belakangan ini saya tertarik banget untuk belajar bahasan ekonomi dan keuangan ketimbang IT hehe, mungkin masih kebawa materi perkuliahan matrikulasi kali ya, jujur salah satu mata kuliah matrikulasi yang berkesan bagi saya di MMSI Gunadarma adalah Pengenalan Bisnis dan Finansial. Berkat mata kuliah tersebut saya merasa penting banget untuk melek keuangan, dan buku ini salah satu yang membuka paradigma saya tentang keuangan.
-
Overview
Buku setebal 300 halaman ini dikarang oleh Robert T. Kiyosaki, seorang pengusaha terkenal di Amerika yang melejit namanya dengan bukunya Rich Dad and Poor Dad (yang suka di bisnis MLM pasti tau nih buku ini hehehe). Menurut saya buku Why the Rich are Getting Richer dari Robert T. Kiyosaki ini adalah buku sequence ketiga dari dua buku sebelumnya yang selalu menjadi best seller.
Buku pertama Rich Dad and Poor Dad adalah sequence pertama yang membongkar rahasia keuangan yang diajarkan “Ayah Kaya” yang tidak diajarkan oleh “Ayah Miskin”. Kemudian buku kedua adalah Cashflow Diagram dimana pada buku ini beliau membagi pekerjaan orang menjadi 4 kuadran yaitu Employee, Small Businessman, Big Businessman, dan Investor. Nah, buku yang ketiga ini adalah kelanjutan dari 2 buku sebelumnya.
Kenapa saya bilang lanjutan ? karena dalam buku ini beliau berasumsi anda sudah familiar dengan istilah – istilah dalam buku sebelumnya seperti Asset & Liability, ESBI, dan beberapa pandangan “ayah kaya vs ayah miskin”. Yang spesial dari buku ini menurut saya adalah karena buku ini ditulis di akhir tahun 2017 (masih fresh banget) jadi buku ini benar benar memiliki argumentasi yang dikaitkan dengan isu terkini yang terjadi di dunia seperti kemenangan Donald Trump pada pemilu presiden AS, pembunuhan Moammar Khaddafi sebagai bagian dari konspirasi minyak, dll.
-
Point Penting
Menurut saya yang pertama buku ini mengajak pembacanya bahwa saat ini era sudah berubah, buku ini menegaskan bahwa saat ini kita hidup di era informasi dengan segala persaingannya. Era informasi mengharuskan orang untuk berpikir lebih kreatif agar memenangkan persaingan.
Yang kedua, buku ini juga mengajarkan pembacanya agar benar – benar jeli memahami tabungan, hutang, dan pajak. Buku ini jelas memaparkan alasan kenapa menjadi seorang penabung saat ini adalah pecundang, buku ini juga mengajarkan bagaimana anda mengelola hutang secara cerdas. Yakni membedakan mana hutang yang dibenarkan dan mana hutang yang tidak dibenarkan. Cocok banget dibaca sama orang Indonesia nih, dimana sebagian besar orang kita sering banget tuh menjadikan hutang untuk membeli sesuatu yang bersifat liabilitas bukan asset. Dan gak ketinggalan buku ini juga mengajak orang untuk belajar untuk menghemat pengeluaran pajak secara legal, sekali lagi secara legal.
Yang ketiga buku ini mengajarkan bagaimana orang – orang kaya memandang uang, beliau menegaskan bahwa orang kaya tidak bekerja untuk uang. Dimana dalam buku ini dijelaskan bahwa orang kaya berfokus untuk membangun asset mereka ketimbang bekerja untuk uang. Dalam sub bab lain juga dibahas bagaimana orang kaya membuat laporan arus kas (cashflow) atas keuangan mereka yang sebagian besar tidak dilakukan oleh orang di level middle and low. Buku ini mengajak anda mengenali jenis pendapatan dari mulai pendapatan biasa, pendapatan portofolio, dan pendapatan pasif. Pokoknya buku ini banyak berisi motivasi keuangan deh, cocok banget buat anak muda yang concern dengan keuangan untuk masa depan yang lebih baik .
-
Hal Menarik Lain
Buat saya buku ini lebih dari sekedar buku ekonomi, tapi juga buku ini mengungkap sejarah keuangan dengan gamblang dan “berani”. Beberapa tahun lalu saya pernah membaca buku berjudul “Think Dinar” yang berisi sejarah kenapa hari ini kita pakai uang kertas padahal orang – orang dulu duitnya itu dibuat dari emas dan perak, saya pengen bilang buku ini juga mengupas hal itu. Buku ini lengkap bercerita asal muasal kenapa dollar AS menjadi komoditas paling laris di dunia, buku ini juga bercerita asal muasal kenapa pemerintah menarik pajak dari setiap pekerja dan apa dampaknya pada keuangan kita.
Bahkan menurut saya beliau sebagai orang Amerika adalah orang yang fair di dalam mengungkap fakta. Buku ini bercerita juga tentang beberapa isu yang berkenaan dengan teori konspirasi seperti pembunuhan Moammar Khaddafi di Libya, perang di timur tengah, dan yang paling saya sukai adalah bahasan beliau tentang buku yang dikaguminya “Grunch of Giants” karya Dr. Fuller. Wah pokoknya dijamin baca buku ini jadi bertambah wawasan banget deh.
-
Harga
Untuk buku asli dalam bahasa Inggris saya pernah liat di salah satu toko buku dekat kantor saya dibandrol dengan harga kisaran 300 ribu rupiah. Versi aslinya emang mahal, karena terhitung buku import. Kebetulan saya beli buku ini yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gramedia, harga resmi di toko buku kisaran 98.000. Gak mahal lah … heheh saya selalu ingat pesan Dr. Mahathir Mohammad (perdana menteri Malaysia) beliau mengatakan “Jangan berkira (hitung – hitungan) untuk membeli buku”. Setuju sama pak Mahathir Mohammad hehehe karena dengan membaca buku akan membuka cakrawala pengetahun kita.
Ok Guys segini dulu review buku kali ini, saya udah beli nih buku selanjutnya, masih berkisar tentang bisnis dan keuangan sih, karena memang goal saya insya Allah saya pengen jadi pengusaha instead of employee.
nice!