
Commuter Line Jabodetabek
Selama 4 tahun belakangan ini atau tepatnya sejak saya mulai bekerja di Jakarta saya menggunakan moda transportasi massal paling acceptable di Jabodetabek, yup apalagi kalo bukan KRL CommuterLine Jabodetabek. PT. KRL CommuterLine Jabodetabek atau disingkat PT. KCJ merupakan anak perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) yang bertugas mengelola kereta listrik untuk daerah jabodetabek (kalo gak salah sih gitu denger denger :D). Moda transportasi ini menurut saya adalah yang paling acceptable untuk digunakan sehari – hari dari dan menuju ke Jakarta.
Sebenernya ada beberapa moda transportasi lain sih yang pernah saya gunakan untuk ngantor seperti naik bus kota ataupun mengendarai sepeda motor. Kalau dibandingkan dengan bus kota, jelas waktu tempuh perjalanan menggunakan CL jauh lebih cepat. Karena kita gak perlu lagi tuh berurusan sama jalan tol dalam kota yang super macet (padahal kita lewat situ kita bayar loh, sampe sekarang masih betah aja orang macet – macetan di jalan tol hehe). Kedua kadang – kadang kita agak ke ganggu dengan pengamen yang suka masuk bus kota, nyanyi sebait dua bait lagu trus minta duit setengah ngancem (pak bu om tante, saya baru keluar dari penjara nih, pernah kan denger ancaman kaya gitu :D).

Gerbong KRL Commuterline
Sedangkan kalo dibandingkan dengan mengendarai sepeda motor sendiri, pun ada beberapa kelebihan dan kekurangannya. Emang sih kalo naik motor lebih cepat jarak tempuhnya, kalo naik kereta dari Bekasi sampe Kota Kasablanka (turun di tebet, nyambung mikrolet atau busway) itu bisa 1 jam 30 menit, naik motor bisa menghemat waktu 20 sampai 30 menit. Cuma buat saya kendalanya naik motor yang pertama adalah karena sepanjang jalan kita macet – macetan, walhasil sampe kantor udah keringetan dan gak fresh lagi even kita dah bawa baju salin. Kedua karena kita drive kendaraan sendiri otomatis selama kurang lebih 1 jam itu kita harus konsentrasi banget, sedangkan kalau naik CL kan 1 jam 30 menit itu bisa kita pakai untuk ngaji, baca buku, atau hal – hal yang bisa nambah wawasan lainnya.
Banyak orang yang bertanya ke saya,
Bukannya naik KRL itu penuh banget ya, udah kaya ikan pepes ?
Mungkin itu keadaan beberapa tahun yang lalu kali ya, pada saat perjalanan CL belum sebanyak sekarang, jumlah gerbongnya pun rata – rata hanya berjumlah 8 gerbong saja pada saat itu. Berbeda jauh dengan saat ini, untuk stasiun Bekasi pada prime time (waktu berangkat dan pulang kerja) CL akan berangkat setiap 10 menit sekali, dan jumlah gerbong pun sebagian besar terdiri dari 10 sampai 12 gerbong.

Penampakan Gerbong KRL yang Bersih
Saya lihat komitmen dari PT. KCJ untuk terus berbenah meningkatkan pelayanan pun terus dilakukan, dengan cara menyebar petugas polsuska yang ramah baik di stasiun maupun di dalam rangkaian kereta, kemudian petugas cleaning service yang dengan rutin menyapu dan ngepel rangkaian gerbong setiap sampai di stasiun tujuan akhir. Keadaan gerbong kereta pun sangat maintenable sekali seperti pendingin udara yang masih berfungsi dengan baik, suara speaker masinis pun terdengar dengan baik. Kesemua hal itu menjadikan CL sebagai satu – satunya moda tranportasi massal yang sangat diandalkan untuk perjalanan ngantor sehari – hari.
Namun begitu beberapa masukan pun perlu ditambahkan agar CL terus dapat meningkatkan pelayanan ke arah yang lebih baik lagi. Menurut saya kendala dari CL sekarang adalah masalah infrastruktur, beberapa tahun lalu sudah di gembar – gemborkan masalah pembangunan rel double – double track agar CL dengan jurusan Jakarta Kota – Bekasi tidak perlu lagi bergantian dengan kereta jarak jauh, kok sampai sekarang belum selesai ya ? hehehe. Kemudian saya masih suka sering melihat penumpang bolak balik nanya kepada petugas polsuska pak ini kereta yang jam berapa ? walhasil bapak petugas polsuska bolak balik teriak jalur satu tujuh sepuluh, jalur dua tujuh dua puluh…. riuh aja gitu … heheh. Menurut saya kalau bisa di manfaatkan papan informasi digital yang sudah tersedia di seluruh stasiun barangkali bisa memuat waktu keberangkatan kereta tersebut, atau kalo gak bisa minta tolong polsuska nya untuk pegang whiteboard kecil, trus ditulis deh kereta itu berangkat jam berapa (walaupun sebenarnya announcer di setiap stasiun udah sering juga sih mengulang – ulang jam keberangkatan).
Oke deh terlepas dari kekurangan dan kelebihannya saya percaya moda transportasi massal berbasis rel seperti CL kedepannya akan menjadi pilihan yang tepat bagi warga sekitar jakarta yang ingin wara – wiri ke Jakarta maupun sebaliknya. Modernisasi stasiun pun sedang dilakukan mudah – mudahan bertambah baik lagi pelayanannya, sukses untuk KCJ …